Puncak Acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Pj Gubernur Sumut Kunjungi dan Sapa Pasien UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem

RUBIS.ID, MEDAN - Penampilan Zaini dan Suita, pasien rehabilitasi psikososial UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem, mewarnai kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin, dan Ketua TP PKK Sumut, Dessy Hassanudin, pada puncak acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), di rumah sakit itu, Senin (16/10/2023).
Dengan pakaian adat, Zaini dan Suita, menyanyikan lagu asal Palembang dengan judul 'Seinggok Seruni' kepada Pj Gubsu Hassanudin dan Ketua TP PKK Dessy Hassanudin pada puncak HKJS bertemakan "Sehat Jiwa bagi Semua Orang".
Pj Gubsu Hassanudin didampingi Direktur UPTD Khusus RSJ Prof Ildrem, drg Ismail Lubis, juga menyapa para pasien. Mereka juga berkunjung ke ruangan, menyapa dan berkomunikasi langsung dengan sejumlah pasien.
Pada acara itu juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pj Gubernur Sumut dalam rangka perayaan puncak HKJS. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue tart oleh Pj Ketua TP PKK Sumut, yang diberikan kepada seorang purna bakti sekaligus melaunching Pojok Jamu.
Dalam sambutannya, Pj Gubsu Hassanudin mengapresiasi Direktur Umum UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem dan jajarannya, dengan adanya upaya perubahan stigma terhadap rumah sakit jiwa. Apalagi, dengan sudah dibukanya layanan klinis eksekutif.
"Saya sangat apresiasi upaya yang dilakukan oleh UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem. Mengubah konotasi negatif rumah sakit jiwa menjadi lebih menyenangkan, nyaman untuk masyarakat. Apalagi ada layanan klinis eksekutif dalam rangka mengantisipasi tahun politik," katanya.
Sementara Direktur UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem, drg Ismail Lubis, menyampaikan, HKJS yang diperingati pada 10 Oktober sebagai momentum untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan jiwa sejak dini. Skrining awal kesehatan jiwa secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental.
"Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup, bahkan bunuh diri," sebut drg Ismail Lubis.
Disampaikan juga, selama ini RSJ identik dengan image menakutkan. Karena itu, di momen HKJS inilah ia bersama hospitalia ingin mengubah stigma itu. Caranya dengan berkerja sama dengan Diskominfo melakukan podcast, membuka layanan eksekutif, memberikan literasi dan layanan promosi kesehatan sejak dini ke sekolah-sekolah, dan mengadakan senam sehat jiwa.
"Kita lakukan itu agar masyarakat mengetahui gejala sakit jiwa sejak dini. Mungkin ada yang merasa cemas, tidak fokus, susah tidur, jangan malu-malu untuk memeriksakan ke sini. Apalagi mau Pilkada, pemilihan legislatif, kami siap melayani," ujarnya.
drg Ismail Lubis MM menyebutkan, tercatat saat ini ada 433 tenaga medis dan non medis telah diberdayakan, 100 tempat tidur untuk pelayanan rehat Napza, 300 tempat tidur untuk pelayanan disabilitas mental, dengan luas lahan RSJ 3,8 hektare. "Sementara, tercatat 10.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut," sebutnya.
Selain itu, drg Ismail Lubis juga menyebutkan bahwa pelayanan UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem bukan hanya melayani kesehatan jiwa 60%, tapi juga kesehatan umum 40%. Dengan memberikan pelayanan yang maksimal, katanya, pendapatan UPTDK RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem sebanyak Rp 10,86 miliar/tahun.
Dari anggaran itu, 5% dikembalikan ke rumah sakit untuk memotivasi para pekerja. "Untuk itu kami siap menciptakan Sumut hebat," pungkas drg Ismail Lubis M.(Arie)
Komentar