Berikut Kronologis Insiden Pertandingan PSMS VS Persiraja di SHB Banda Aceh

RUBIS.ID, BANDA ACEH - Pertandingan PSMS Medan kontra Persiraja Banda Aceh di Stadion Harapan Bangsa berakhir dengan tragis. Kenapa tidak, pemain PSMS Medan mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya oleh para penonton Persiraja Banda Aceh.Kejadian yang seharusnya tidak terjadi ini mengakibatkan para pemain dan official PSMS Medan tidak bisa langsung kembali ke penginapan setelah pertandingan.
Para pemain PSMS Medan mendapatkan perlakuan anarkis oleh penonton Persiraja pasca-PSMS Medan menahan imbang Persiraja 0-0.
Alhasil, para pemain PSMS Medan dilempari mulai dari botol air mineral sampai batu. Yang lebih mirisnya lagi, Kapten PSMS Medan Rahmad Hidayat mengalami luka pada bagian kepala depannya.
Pemain dengan nomor punggung 99 itu mengalami luka setelah aksi pengeroyokan yang dilakukan Yudi Cot Ara (Kana) selaku Wakil Presiden Persiraja bersama rekannya.
Media Officer (MO) PSMS Medan Syukri Harahap menjelaskan para pemain juga mendapat intimidasi dan ancaman yang mengakibatkan mereka tidak bisa keluar dari area stadion Harapan Bangsa.
Syukri juga mengatakan para pemain harus tertahan di dalam ruang ganti stadion Harapan Bangsa sampai Minggu (19/11/2023) dinihari sekira pukul 01.00 WIB karena dikepung ribuan penonton dari Persiraja Banda Aceh. "Para pemain, pelatih dan official semua masih di ruang ganti dan tidak bisa keluar," ujarnya, Sabtu (18/11/2023).
Ia menerangkan pertandingan PSMS Medan dan Persiraja Banda Aceh sudah selesai pukul 22.20 WIB dengan skor 'kacamata'. Namun, sampai Minggu (19/11/2023) dini hari, pemain, pelatih serta official masih belum bisa berpindah dari dalam stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. "Gak berani keluar kami. Ada penonton dari Persiraja Banda Aceh yang menunggu kami," kata Syukri Harahap.
Menurut informasi yang diterima, pemicu kejadian diduga setelah adanya pemain Persiraja Banda Aceh yang terkena kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain PSMS Medan.
Akibat kejadian itu, para pemain, official dan pelatih mengaku terancam dan merasa takut untuk keluar stadion. "Kami sangat merasa terancam di sini. Kami ingin segera balik ke hotel untuk beristirahat setelah pertandingan, tapi tidak bisa karena belum berani keluar dari stadion," terang Syukri Harahap.
Sementara itu dari sejumlah video yang beredar di whatsapp grup, bus PSMS Medan yang akan kembali ke hotel tempat mereka menginap sempat diikuti dan dihadang sejumlah penonton yang mengendarai sepeda motor. Namun, para pemain, official dan pelatih akhirnya bisa masuk ke dalam hotel setelah mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.(red)
Komentar