EKonom Sumut : Deflasi Bulan September, Sisakan Penderitaan Bagi Petani Cabai Dan Peternak Unggas
RUBIS.ID, MEDAN - Pada bulan September, deflasi yang terjadi di Sumut sebesar 0.2% menggambarkan terpuruknya kondisi daya beli petani hortikultura khususnya tanaman cabai. Harga cabai merah turun dari kisaran 55 ribu per Kg di bulan agustus, menjadi kisaran 15 hingga 20 ribu per Kg di bulan September. Demikian halnya juga dengan cabai rawit yang turun dari kisaran 45 ribu per Kg di agustus, menjadi 30 hingga 35 ribu per Kg pada bulan September.
"NTP untuk sub sektor tanaman hortikultura kian terpuruk pada bulan September. Berdasarkan rilis data BPS indeks nilai tukar petani hortikultura (NTPH) hanya sebesar 86.89, turun 5% dari posisi bulan agustus yang sebesar 91.53. NTPH jauh dibawah 100 yang memberikan indikasi bahwa petani akan mengalami kesulitan untuk kembali menanam cabai karena kondisi keuangan yang memburuk," kata Gunawan Benjamin kepada wartawan, Minggu (06/10/2024).
"Dan tidak hanya petani cabai, petenerk ayam potong juga mengalami hal yang sama. Sekalipun indeks nilai tukar peternakan (NTPT) naik 0.27% menjadi 95.29 di bulan September. Namun besaran indeks nilai tukarnya masih dibawah 100. Dan fakta menunjukan bahwa harga daging ayam relatif stabil dalam rentang 24 hingga 29 ribu per Kg di kota medan," pungkasnya lagi.
Selain itu, Konsumsi produk peternakan, khususnya ayam potong pada bulan september justru lebih rendah sekitar 13% dibandingkan dengan agustus sebelumnya. "Tren konsumsinya turun disaat ada pagelaran PON (pekan olahraga nasional). Padahal, sejak bulan Mei ada peningkatan konsumsi daging ayam yang dipicu oleh peningkatan permintaan bahan baku, yang turut tergambar dari penggunaan daging sapi sebagai bahan baku pembuatan bakso," ungkapnya.
Sementara itu, Secara keseluruhan, nilai tukar petani gabungan di Sumut mengalami kenaikan menjadi 138.59 pada bulan September. Dimana kontribusi paling besar disumbangkan dari NTP tanaman perkebunan rakyat yang didominasi oleh tanaman kelapa sawit.
"Kenaika harga CPO di bulan September dikisaran harga 4.300 ringgit per ton, dari kisaran harga 3.700 ringgit per ton di bulan agustus. Mendorog kenaikan NTP tanaman perkebunan 2.68% menjadi 188.94 pada bulan September," tutup Gunawan. (IL)
Komentar