INBI Perkenalkan Budaya dan Pahlawan Indonesia Lewat Sanubari

RUBIS.ID, MEDAN - Insan Nasional Bestari Indonesia (INBI) kembali melaksanakan kegiatan Sosial Aksi Nurani Bestari (Sanubari) di Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM) dan Yayasan Al-Kahfi Medan. Sanubari di YOAM dilakukan dengan membagi sembako, seperti teh, buah-buahan, beras, dan minyak goreng. Sementara di Yayasan Al-Kahfi, Sanubari dilakukan dengan membuat kegiatan berupa kreasi kerajinan tangan, juga memberi donasi berupa uang santunan kepada anak-anak di yayasan, Sabtu (23/11/2024).

Anak-anak yang mengikuti Sanubari di Yayasan Al-Kahfi diajarkan untuk berkreasi dalam membuat bingkai pahlawan dan diorama kebudayaan Indonesia. Anak-anak di sana tidak hanya berkreasi, melainkan mereka juga diperkenalkan dengan pahlawan dan kebudayaan yang mereka mereka kreasikan.

“Kegiatan kreasi ini dibuat karena INBI sendiri mempunyai misi untuk bisa membawa semangat nasionalisme. Jadi, kita mendorong anak-anak agar bisa kenal dengan kebudayaan Indonesia dan pahlawan-pahlawan Indonesia,” ujar Jero, Ketua INBI.

INBI yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial, memilih Yayasan Al-Kahfi untuk melakukan Sanubari dikarenakan mereka ingin belajar dari yayasan yang bergerak di bidang sosial tersebut.
“Kalau memilih Al-Kahfi karena Al-Kahfi sudah dikenal sebagai yayasan yang menjadi wadah bagi anak-anak yang membutuhkan, kurang mampu, dan mengalami kesulitan. Jadi, kita milih Al-Kahfi, harapannya agar INBI bisa belajar dari Yayasan Al-Kahfi ini sendiri,” jelas Jero.

Sanubari di Yayasan Al-Kahfi melibatkan 30 orang anak, mulai dari umur 6 sampai 14 tahun. Selain berkreasi, anak-anak juga diajarkan cara percaya diri untuk berkenalan di depan banyak orang. INBI mendorong anak-anak tersebut untuk menggambarkan perasaan mereka sebelum melakukan perkenalan diri. Melalui cara ini, anak-anak menjadi lebih percaya diri dalam mengungkapkan perasaan dan memperkenalkan dirinya.

Dwi, salah satu anak yang mengikuti Sanubari, mengaku bahwa dirinya senang mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh INBI.
“Suka kegiatannya karena bisa membuat kerajinan tangan sambil belajar. Dwi jadi kenal Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia,” ungkapnya.

Sejumlah anak lainnya, seperti Dawi, Kanza, dan Mutiara juga mengaku mengenal budaya Sulawesi dan Bali dari diorama yang mereka buat, mulai dari makanan khas daerah, tarian daerah, juga rumah adat daerah tersebut.
Adanya Sanubari ini, diharap dapat mendorong anak-anak bangsa untuk mengetahui lebih dalam mengenai Indonesia.

Penulis: Alya Amanda

Komentar

Loading...