Peserta Bedah Rumah di Madina Keluhkan Belum Cair, Gubernur Sumut Diminta Turun Tangan

Foto : (Ilustrasi / Istimewa)

RUBIS.ID, MADINA – Lebih dari tiga bulan berlalu sejak para peserta program bedah rumah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) membuka rekening di Bank Sumut, namun hingga kini bantuan yang dijanjikan belum juga terealisasi. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat penerima manfaat program tersebut.

Program bedah rumah atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan program pemerintah melalui Kementerian PUPR serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Sumatera Utara. Program ini bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH), dengan alokasi anggaran yang digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan upah tenaga kerja.

Namun, di Kabupaten Madina, pelaksanaan program yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2025 ini dinilai berjalan lamban.

“Sudah beberapa kali kami rapat dan membuka rekening di Bank Sumut, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Sudah tiga bulan berlalu, kami tidak tahu apa kendalanya,” ujar salah satu peserta bedah rumah yang enggan disebutkan namanya kepada media ini, Selasa (28/10/2025).

Peserta lainnya juga mengeluhkan ketidakjelasan teknis pelaksanaan program. Menurut mereka, proses penentuan toko material dan mekanisme swadaya sering berubah tanpa kejelasan.

“Jangankan rekening, penentuan toko saja sudah berganti beberapa kali. Kami bahkan sudah diminta membongkar rumah lama, tapi pembangunan barunya belum juga dimulai. Sudah tiga bulan tertunda,” keluhnya.

Ia menambahkan, para peserta menerima daftar harga bahan bangunan dari toko material yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi lapangan.

“Setiap peserta punya kebutuhan berbeda, tapi kami diberikan daftar dan harga barang yang sama. Misalnya, saya punya pasir di sekitar rumah, tapi tetap diminta beli pasir dengan harga Rp200 ribu per kubik. Harga itu juga tidak masuk akal, terlalu mahal. Kami merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan,” ujarnya.

Masyarakat berharap Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dapat turun langsung menindaklanjuti persoalan ini agar program bedah rumah di Madina bisa segera terealisasi sesuai harapan rakyat kecil.

“Anggaran negara jangan dimainkan. Kami hanya ingin rumah kami bisa segera diperbaiki. Kami mohon Gubernur mendengar keluhan kami dan segera mengintervensi pelaksanaan program ini,” pungkasnya.(RG)

Komentar

Loading...