Dari Rumah Sederhana, Yayasan Tahfidzul Qur’an Al-Abrary Lahirkan Generasi Qur’ani di Medan
Ket: Para santri Yayasan Tahfidzul Qur’an Al-Abrary mengikuti kegiatan tasmik bulanan di musholla sederhana yang menjadi pusat pembelajaran dan hafalan Qur’an di Jalan Pinang Baris, Medan Sunggal.(Dok.Tim/ RBS)
RUBIS.ID, MEDAN – Bermula dari sebuah rumah sederhana di kawasan Jalan Pinang Baris, Gang H.M. Busnan, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Yayasan Tahfidzul Qur’an Al-Abrary kini menjadi tempat bernaung dan belajar bagi puluhan anak yatim, dhuafa, serta anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Didirikan pada tahun 2012, yayasan ini berawal dari kegiatan mengaji kecil-kecilan yang diikuti anak-anak sekitar, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang sulit seperti yatim piatu dan keluarga terdampak narkoba.
Pendiri yayasan, Mukhti Abrar, bersama sang istri, awalnya hanya ingin mengajak anak-anak di sekitar rumahnya untuk mengenal Al-Qur’an. Namun, jumlah santri yang terus bertambah hingga mencapai 200 orang membuat rumah mereka tak lagi mampu menampung kegiatan belajar.
“Waktu itu kami berdua hampir putus asa, karena tempatnya tidak layak dan dana sangat terbatas. Tapi kami yakin Allah bersama kami,” ujar Mukhti Abrar, Pimpinan Pondok Tahfidzul Qur’an Al-Abrary, dengan penuh haru.
Dari Jurang Jadi Musholla dan Pusat Pendidikan Qur’an
Berkat keikhlasan dan doa, seorang dermawan kemudian mewakafkan sebidang tanah di sebelah rumah mereka. Tanah yang dulunya merupakan jurang dan tempat pembuangan sampah itu kini telah berdiri kokoh sebuah musholla yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan pendidikan Al-Qur’an.
Dari tempat itu pula lahir TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Abrary.
Mendidik dengan Cinta dan Amanah
Saat ini, Pondok Pesantren Al-Abrary menampung 38 santri, terdiri dari 17 santri putra dan 21 santri putri. Menariknya, semua santri belajar tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Awalnya istri saya ragu, bagaimana kami bisa membiayai semuanya? Tapi saya hanya bisa mengatakan: Bismillah, Allah bersama kita,” ujar Mukhti Abrar saat diwawancarai, Senin (3/11).
Kegiatan belajar di pondok dilakukan secara terstruktur. Setiap tanggal 20 diadakan tasmik bulanan untuk memperkuat hafalan santri, disertai program sabaq, sabqi, dan manzil harian. Sedangkan tasmik tahunan menghadirkan penguji dari luar pondok untuk menilai kualitas hafalan mereka.
Selain fokus pada hafalan, pondok juga menanamkan nilai amanah dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Perjuangan untuk Masa Depan Santri
Meski serba terbatas, pihak yayasan berupaya agar seluruh santri tetap mendapatkan pendidikan formal. Mereka bekerja sama dengan sejumlah sekolah dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) agar santri bisa mengikuti pendidikan formal atau paket belajar bagi yang sempat putus sekolah.
“Kami ingin anak-anak kami tidak hanya hafal Al-Qur’an, tapi juga punya masa depan yang cerah,” tutur Mukhti Abrar penuh semangat.
Dukungan Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat setempat, Erri Manto Damanik, turut memberikan apresiasi atas perjuangan pendiri yayasan.
“Saya melihat perjuangan mereka bukan hanya soal membangun lembaga pendidikan, tapi juga membangun harapan. Mereka menampung anak-anak yang awalnya tidak punya arah, lalu membimbing mereka menjadi generasi Qur’ani yang berakhlak. Ini harus kita dukung bersama,” ujar Erri Manto Damanik.
Ia menambahkan, kehadiran Yayasan Al-Abrary menjadi contoh nyata bahwa dengan niat tulus dan semangat kebersamaan, masyarakat bisa melahirkan perubahan besar.
“Semoga semakin banyak pihak yang tergerak membantu pondok ini, karena apa yang mereka lakukan adalah investasi akhirat yang luar biasa,” imbuhnya.
Masih Membutuhkan Uluran Tangan
Saat ini, santri putra masih menempati musholla, sedangkan santri putri tinggal di rumah hak pakai sementara milik seorang dermawan.
“Kami berharap ada lebih banyak hamba Allah dan orang-orang baik yang tergerak membantu, agar anak-anak kami bisa belajar di tempat yang lebih layak dan nyaman,” harap Mukhti Abrar.
Melalui dedikasi dan perjuangan panjang, Yayasan Tahfidzul Qur’an Al-Abrary membuktikan bahwa cinta, kesabaran, dan keyakinan kepada Allah mampu mengubah keterbatasan menjadi keberkahan.
Informasi lebih lanjut:
Pimpinan Pondok Tahfidzul Qur’an Al-Abrary – Mukhti Abrar, No. HP/WA: 0822-4015-7563.
(Erik Lubis)