Perobohan Gedung IV Pasar Horas Siantar Segera Direalisasikan Akhir September 2025

RUBIS.ID, SIANTAR – Setelah sempat tertunda hampir setahun, rencana perobohan Gedung IV Pasar Horas yang terbakar pada September 2024 lalu akhirnya akan direalisasikan pada akhir September 2025 mendatang. Hal ini terungkap dalam dialog antara Pemerintah Kota Pematangsiantar dan para pedagang Pasar Horas yang digelar di Ruang Data Pemko Siantar, Kamis (11/09/2025).
Dialog tersebut dipandu oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang, dan dihadiri sejumlah pihak terkait, di antaranya Dirut PD Pasar Horas Jaya (PD-PHJ) Bolmen Silalahi, perwakilan Dinas PUPR, Satpol PP, Camat Siantar Barat Herwan Saragih, serta para perwakilan pedagang.
Menurut Junaedi, perobohan gedung dilakukan demi alasan kemanusiaan karena kondisi bangunan yang sangat membahayakan keselamatan.
“Apabila roboh secara tiba-tiba, tentu bisa memakan korban. Maka sebelum hal itu terjadi, lebih baik kita robohkan secara terencana,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa setelah gedung dirobohkan, Pemko akan membangun kios darurat bagi pedagang yang kini berjualan di badan Jalan Merdeka, tepat di depan bekas Gedung IV. Kios-kios tersebut nantinya akan direlokasi ke bagian bawah sebelah kiri area pasar.
“Ini demi kepentingan umum, termasuk mengurangi kemacetan. Soal pembangunan gedung baru, kita masih menunggu ketersediaan anggaran,” tambahnya.
Pedagang Desak Kepastian Pembangunan
Ketua Kelompok Pedagang Pasar Horas (KP2H), Agus Butar-butar, dalam dialog tersebut menuntut transparansi dari Pemko terkait pembangunan gedung baru senilai Rp77 miliar yang sudah sempat direncanakan sebelumnya.
“Kenapa hanya perobohan dan kios darurat yang dibahas? Bagaimana dengan gedung baru? Gubernur sudah turun langsung dan menjanjikan bantuan anggaran,” tegasnya.
Namun, Sekda kembali menegaskan bahwa anggaran pembangunan belum tersedia, meskipun koordinasi sudah dilakukan dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
“Kalau belum ada kejelasan dari provinsi maupun pusat, Pemko akan mengajukan anggaran lewat APBD tahun 2027,” jelas Junaedi.
Karena jawaban tersebut dianggap tidak memuaskan, Agus Butar-butar akhirnya memilih walk out dari ruangan, namun tidak diikuti oleh perwakilan pedagang lainnya.
Dukungan dan Komitmen Menjaga Kondusifitas
Berbeda dengan Agus, Ketua Pemuda Pancasila Unit Pasar Horas, Larsen Simatupang, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemko.
“Kami menilai ini demi kenyamanan pengunjung dan kelancaran lalu lintas. Kami siap menjaga keamanan agar tetap kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut PD PHJ Bolmen Silalahi menyebutkan bahwa kios darurat yang akan dibangun berjumlah 172 unit dan hanya diperuntukkan bagi pedagang yang sebelumnya menempati area di sekitar gedung terbakar.
“Tidak ada kios untuk pedagang baru, semuanya untuk yang saat ini berjualan di Jalan Merdeka,” tegas Bolmen.
Sebagai penutup, Sekda Junaedi menyatakan bahwa sebelum perobohan dilakukan, Pemko akan kembali menggelar pertemuan lanjutan guna memastikan proses berjalan lancar dan tanpa hambatan.
“Kita pastikan fasilitas seperti air, listrik, lampu jalan, dan keamanan disiapkan dengan baik di lokasi kios relokasi,” pungkasnya. (Adv)
Komentar