Dinas Sosial Medan Diduga Lakukan Pembiaran Gepeng di Kota Medan
Beberapa gepeng berusia 6-10 tahun berseliweran di trafight light Medan mengabaikan resiko kecelakaan. (foto: Ist)
RUBIS.ID, MEDAN - Dinas Sosial Kota Medan diduga melakukan pembiaran terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) yang selalu berseliweran di beberapa trafigh light (lampu merah) kota Medan, diantaranya Simpang Aksara dan Simpang Juanda. Sehingga program bersih-bersih gepeng di Kota Medan tak pernah terwujud.
Pantauan tim wartawan, beberapa hari ini masih ada gepeng berusia 6-10 tahun melakukan ngemis dan meminta-minta di sejumlah lampu lampu merah kota Medan, Selasa malam, (14/02/2023).
Mereka berpindah tempat dari lampu merah yang satu ke satu nya lagi. Salah seorang warga sekitar kepada tim redaksi menyatakan bahwa pemandangan ini rutin terjadi pada malam hari, dimana anak anak kecil ini terus lakukan ngemis dijalan.
Anak-anak menggunakan pakaian boneka badut di tengah lampu merah. (foto: Ist)
“Seharusnya Pemko Medan cq Dinas Sosial bergerak cepat untuk ambil tindakan. Sebab selain mengganggu lalu lintas pengendara juga berdampak resiko kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal bagi gepeng itu nantinya, “pungkasnya.
Sebelumnya pada Senin Siang Tim Presisi-News.com telah mendatangi kantor Dinas Sosial Medan di Jalan TB Simatupang Pinang Baris ingin mengkonfirmasi Kadis Sosial kota Medan.
Gepeng di salah satu trotoar kota Medan. (foto: Ist)
Namun niat konfirmasi sepertinya terhenti di Bagian Umum Kantor Dinas Sosial Medan yang diduga tidak memperkenankan berjumpa dengan orang nomor satu di dinas tersebut. Bahkan kepada sekretaris nya juga tidak diperkenankan untuk berjumpa. “Harus ada surat dan prosedur jadwal ,” katanya.
Sementara Humas Badan Penelitiann Aset Negara (BPAN) Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Sumut, Ahmad Adha mengharapkan Wali Kota Medan, Bobby Nasional cq Dinas Sosial Medan menindaklanjuti adanya gepeng dan anak jalanan yang berseliweran di berbagai lampu merah kota Medan. Suasana tersebut sangat tidak nyaman bagi wisatawan mancanegara (Wisman), terutama Malaysia yang singgah ke Medan setelah berwisata ke Danau Toba dan lainnya.
“Kita tidak ingin Kota Medan disebut kota Gepeng. Ini seharusnya dicermati para pejabat Dinsos Medan, jangan sampai merusak citra kota Medan yang sudah terbangun oleh WaliKota Medan,” pungkas Ahmad Adha.(Red)
Sumber : presisi-news.com
Komentar