Dukung Kegiatan Pariwisata Dua Negara, Tourism Malaysia Berpartisipasi Dalam ATM 3.0 di Banda Aceh
Pembukaan Aceh Travel Mart 3.0 di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Rabu (8/3/2023).Pembukaan Aceh Travel Mart 3.0 di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Rabu (8/3/2023).(Ist)
RUBIS.ID, BANDA ACEH – Bagi Tourism Malaysia, Aceh merupakan provinsi dengan segudang keunikan budaya, adat istiadat, kuliner, dan objek-objek wisatanya. Masyarakat Aceh dinilai sudah memiliki wawasan kepariwisataan yang mumpuni sehingga menjadikan Aceh sebagai pasaran yang potensial bagi Tourism Malaysia.
Direktur Tourism Malaysia wilayah Sumatera Chan Hon Mun mengatakan, bahwa dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata diperlukan peran dan kerjasama yang solid dari seluruh pelaku industri pariwisata, domestik maupun internasional.
Tourism Malaysia menyertai Aceh Travel Mart (ATM) 3.0 di Banda Aceh sebagai komitmen dalam mendukung kegiatan-kegiatan pariwisata dua negara dan optimistis dengan keikutsertaan ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kebangkitan dunia pariwisata kedua wilayah.
“Aceh Travel Mart sendiri merupakan pertemuan para pengusaha pariwisata dalam maupun luar negeri, dengan tujuan untuk memulihkan pariwisata Aceh yang mulai bangkit kembali pascapandemi COVID-19,” ujar Chan Hon Mun dalam Pembukaan Aceh Travel Mart 3.0 di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Rabu (8/3/2023).
Gala Dinner dihadiri oleh pelaku industri pelancongan dari seluruh Indonesia, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), dan pelaku pariwisata yang tergabung dalam BUYER dan SELLER.
Ketua ASPPI Aceh, Azwani Awi berharap Aceh Travel Mart 3.0 mengulang kesuksesannya sebagaimana Aceh Travel Mart 2.0 tahun 2021 dengan total transaksi sebesar Rp2 miliar kendati pada saat itu masih diberlakukannya PPKM atau pembatasan perjalanan disebabkan pandemi Covid-19.
Sementara itu, Indonesia berada di urutan ke-2 setelah Singapura dengan jumlah kedatangan mencapai lebih kurang 1 juta wisatawan bagi tahun 2022, meningkat drastis hampir 40% dibandingkan tahun 2020 (masa pandemi) setelah border sepenuhnya dibuka dan tiada lagi persyaratan vaksin, PCR, dan karantina.
Tourism Malaysia akan menghadirkan lebih banyak produk-produk wisata yang lebih variatif, mencakup leisure weekend seru dan wisata minat khusus (niche product).(Red)
Komentar