Sumatera Utara Deflasi 0,31 Persen Pada Maret 2023
Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin (foto, Ist)
RUBIS.ID, MEDAN - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2023 dari gabungan lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara secara month to month (mtm) mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dan secara year to date (ytd) inflasi 0,28 persen. Sedangkan secara year on year (yoy) inflasi 4,80 persen.
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, andil deflasi pada Maret 2023 secara mtm di Sumut ditunjukkan dari kelompok pengeluaran seperti makanan, minuman, dan tembakau.
Sementara pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau ini pada Maret 2023 memberikan andil deflasi mtm sebesar 0,39%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi mtm, yaitu cabai merah sebesar 0,10%; telur ayam ras sebesar 0,04%; cabai rawit, minyak goreng, dan bawang merah masing-masing 0,03%; serta kacang panjang, bayam, beras, brokoli, tempe, dan buah naga masing-masing 0,02%.
Kemudian, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm, yaitu rokok kretek filter, sawi hijau, dan bawang putih masing-masing sebesar 0,02%, serta kentang, tahu mentah, anggur, jeruk nipis/limau, susu bubuk dan ikan dencis masing-masing sebesar 0,01%.
Seleanjutnya, kelompok pengeluaran lainnya yang memberikan andil deflasi secara mtm yaitu, Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga. Kelompok ini pada Maret 2023 memberikan andil deflasi mtm sebesar 0,02%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi mtm, yaitu pengharum cucian/pelembut sebesar 0,01 persen.
Diaamping itu, secara year on year, Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin menyampaikan, pada Maret 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumatera Utara (Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli) sebesar 4,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,09.
“Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 5,37 persen dengan IHK sebesar 117,27 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 3,86 persen dengan IHK sebesar 114,60,” terangnya, Senin (3/4/2023).
Menurut Nurul , inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,33%; kelompok pakaian dan alas kaki 4,53%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,63%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,58%; kelompok kesehatan 1,84%; kelompok transportasi 18,09%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 7,01%; kelompok pendidikan 0,57%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,86%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,58%.
“Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Maret 2023, antara lain bensin, beras, angkutan udara, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, dan telur ayam ras,” pungkasnya. (Arie)
Komentar