Pemkab Langkat hadirkan 3 profesor bahas Stunting.

RUBIS.ID, LANGKAT - Plt Bupati Langkat H.Syah Afandin,SH membuka Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Daerah Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Langkat, bertempat di ruang pola bawah Kantor Bupati Langkat, Jum'at (16/6/23)

Sebanyak 144 orang telah diundang dalam kegiatan ini, terdiri dari DPRD, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Langkat, Polres Langkat, Kodim 0203/LKT, Ketua pengadilan negeri dan ketua Pengadilan Agama Stabat, organisasi perangkat daerah dan tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Langkat, Camat 23 Kecamatan, kepala desa yang menjadi locus stunting, 32 Kepala Puskesmas Kabupaten Langkat, petugas pendataan keluarga yang berada di kecamatan se Kabupaten Langkat, BPJS, Kantor Kementerian Kementerian Agama, BPS, Bank Sumut,TP PKK , organisasi wanita Aisyah Fatayat NU, dan para undangan lainnya.

Turut Hadir Ketua DPRD Langkat Sribana Perangin Angin SE, Kepala BAPPEDA Hj.Rina Wahyuni Marpaung, S. STP,M.A, Kadis Sosial Taufiq Rieza, S.STP,MAP, Kadis KBPP & PPA dr.Sadikun Winanto, Perangkat Daerah, dan Peserta Pelatihan.

Kepala Bappeda Langkat Hj.Rina Wahyuni Marpaung,S.STP,M.AP, berharap kegiatan ini menjadi panduan pemerintah daerah yang harus disesuaikan dengan visi dan misi Bapak Bupati Langkat tahun 2019-2024, dari dokumen aksi strategis yang merupakan bagian dari RPJMD Kabupaten Langkat sebagai prioritas pembangunan untuk tahun 2023 sampai dengan 2024.

Plt.Bupati Langkat H.Syah Afandin SH menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang bersedia hadir, dan baru kalai ini kita hadirkan 3 profesor dalam grup diskusi ini, dengan harapan bisa memberikan motivasi serta ilmu kepada semuanya.

" Hari ini kita hadirkan 3 orang Bapak Profesor, ini saya pikir mereka mempunyai ekspektasi bersedia hadir di Kabupaten Langkat yang penduduknya 1 juta lebih serta memiliki potensi kuat terhadap fluktuasi stunting," ucap Afandin

" Penurunan stunting belum berhasil walau sudah ada peningkatan dari target nasional, tapi kita masih di bawah " tambahnya

" Jujur, anggaran kita besar, bicara kesehatan pendidikan (luar biasa diskusinya), saya tidak tahu ini di mana salahnya, saya juga melihat ada yang nggak nyambung di antara kita, data lahir lama baru nyampe gimana kita mau action cepat," ungkap Afandin

" Saya tidak mau menunjuk di mana titik lemah, ini merupakan kesalahan kita semua.
Saya mau diskusi ini rill hasilnya, harus bekerja sama apa yang menjadi kendala sampaikan sewaktu diskusi ketika kita nyusun anggaran tahunan, kita Fokuskan yang menjadi prioritas ", tegasnya

" Kita belajar dari Semarang, lihat mereka pakai E data lahir pagi jam 10.00 jam 11.00 datanya sudah ada di Kabupaten dengan tinggi berapa, ukuran berat, jadi tau apa yang harus dikasih, kita selama ini ada yang lahir berapa tahun kemudian baru terdata," lanjutnya.

" Itu adalah target yang logis, saya lihat di sini kita masih dibawah 50% dari target nasional dengan anggaran yang cukup, artinya sama dengan kita tidak berhasil, kita daerah lain yang anggarannya sama dan mereka sukses, di mana sih salahnya ini," tambahnya.

" Saya minta, untuk kepentingan stunting kita lebih responsibility dan tanggung jawab, harapan saya nanti di-diskusi ini kita tuangkan pada tupoksinya masing-masing, apa yang kita perlukan dan apa yang harus kita kerjakan untuk bisa mengambil action yang cepat mencapai target nasional," tutup.(HND)

Komentar

Loading...