Capai 22,83 Triliun Rupiah, Perbankan Syariah Sumut Meningkat

RUBIS.ID, KARO - Stabilitas sektor jasa keuangan Sumatera Utara (Sumut), yang terdiri dari 109 entitas Perbankan, 84 entitas Pasar Modal, dan 180 entitas IKNB, pada posisi Oktober 2023 memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.
Demikian diutarakan Deputi Direktur LJK 2 dari OJK Sumut, Anton Purba pada hari pertama Media Gathering bersama puluhan wartawan ekonomi bisnis yang berlangsung di Mikie Holiday Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (7/12/2023) siang
Untuk perbankan syariah di Sumut yang terdiri dari 7 bank umum syariah dan 8 unit usaha syariah terus menunjukkan peningkatan yang baik. Kata Anton, Oktober 2023, terpantau aset bank syariah di Sumut mencapai Rp22,83 triliun dengan pertumbuhan sebesar 12,54 persen secara yoy.
Nominal tersebut mewakili 6,70 persen dari total aset bank umum di Sumut, meningkat dibanding bulan akir tahun 2022, yaitu sebesar 6,43 persen. "Peningkatan nilai aset ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan perbankan syariah di Sumatera Utara," imbuhnya.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul di bank syariah juga mengalami peningkatan. "Per Maret 2023, total DPK di bank syariah mencapai Rp18,81 triliun, bertumbuh sebesar 3,20 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. "Total pembiayaan syariah mencapai Rp16,60 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11,59 persen secara yoy.
Diterangkan Anton, beberapa rasio indikator kinerja juga menunjukkan pertumbuhan yang perbankan syariah di Sumatera Utara. Rasio NPF tercatat sebesar 4,62 persen. Sementara itu, fungsi intermediasi perbankan syariah juga menunjukkan perkembangan yang baik, terlihat dari financing to deposit ratio (FDR) yang tercatat sebesar 78,58 persen.
"Perkembangan perbankan syariah memberikan dampak terhadap perekonomian Sumatera Utara dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat di dalam sistem Keuangan dan meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh perbankan konvensional," terang Anton Purba mengakhiri. (IL)
Komentar