Yovvi Sukandar: OJK Terus Sosialisasi Hadapi Banyaknya Modus Penipuan yang Terjadi Pada Masyarakat Luas

Yovvi Sukandar selaku Deputi Direktur Pengawasan PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Sumatera Utara saat memaparkan kepada wartawan di Marianna Resort Samosir Senin (18/11/2024).(Foto: Ist)
RUBIS.ID, SAMOSIR - Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mensosialisasikan dalam menghadapi banyak nya modus penipuan yang terjadi pada masyarakat luas. Hal itu dikatakan Yovvi Sukandar selaku Deputi Direktur Pengawasan PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Sumatera Utara, pada kegiatan "Sinergi OJK dan Media Partner Membangun Perekonomian Sumut" di Marianna Resort Samosir, Senin (18/11/2024).
Yovvi Sukandar menegaskan untuk tidak sebarkan data pribadi kepada pihak lain, terkhusus pada orang yang tak dikenal. Hal ini disebabkan banyaknya modus penipuan yang sudah banyak memakan korban.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk sangat ekstra hati-hati dalam memberikan data diri pribadi, terutama seperti NIK, KTP, foto wajah, apalagi kalau misalnya sudah diminta untuk merekam, memberikan foto wajah dan sebagainya," paparnya.
Penipuan yang dilakukan bermacam-macam seperti pinjaman online maupun judi online. Dan ini pihak OJK bekerjasama dengan Kominfo untuk mencegah hal ini terjadi.
"Banyak konsumen tidak mengetahui bahwa data mereka digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
Dalam hal ini, Yovvi menyebutkan bahwa OJK telah mengatur keamanan dan kerahasiaan data konsumen dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 22 Tahun 2023.
"Salah satu contoh penipuan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab adalah dengan mendekati salah satu remaja di beberapa pusat perbelanjaan, berpura pura memberikan dompet digital untuk mendapatkan data pribadi si remaja tersebut," katanya.
"Disini remaja ini tidak sadar dengan memberikan data seperti nama pribadi, tanggal lahir sampai nama ibu kandung, alhasil hal ini menjadi sasaran empuk bagi pelaku," tambahnya lagi.
Disamping itu, Yovvi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ekstra hati-hati dalam membagikan informasi data diri pribadi. Semoga semua terlindungi dengan edukasi dan juga pemahaman yang lebih baik.
"Untuk mengetahui data kita masih aman atau tidak, bisa kita akses www.periksadata.com di sini kita ketik email kita, nanti akan ada jawaban terkait sudah diakses atau belum oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," terang Yovvi mengakhiri. (Red)
Komentar