Preman Pengawas Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Ancam Warga
RUBIS.ID, DELI SERDANG - HW, pria 41 tahun, warga Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, ketiban sial. Pria bertubuh ringkih ini mendapat ancaman dan intimidasi dari seorang pria berbadan tambun yang diduga sebagai preman penjaga proyek revitalisasi Lapangan Merdeka, Medan, Kamis sore, 5 Desember 2024 lalu, sekira pukul 17.30 WIB.
Ceritanya begini! Sore itu, HW yang kesehariannya bekerja di Medan, melintas di sekitaran proyek revitalisasi Lapangan Merdeka. Sesampainya di sana, tiba-tiba saja HW ingin melihat-lihat progres pembangunan proyek yang bersebelahan dengan Stasiun Kereta Api Medan itu. "Iseng-iseng aja sebetulnya. Soalnya, pulang pergi (kerja) sering lewat situ (Lapangan Merdeka). Namanya masyarakat kan kepingin nengok," ungkapnya, Jumat (6/12/2024).
Diceritakannya, saat melihat-lihat pengerjaan yang dilakukan sembari memvideokan situasi di lokasi, tiba-tiba datang oknum preman berbadan tambun mengenakan kemeja biru dan celana hitam, memakai sandal warna merah dan putih merek Nike. Pria itu langsung menghardik HW.
"Matikan itu rekamanmu!" bentak preman itu seperti ditirukan kepada HW.
"Sebentar, Bang," jawab HW.
"Gak ada itu. Matikan sekarang!" bentaknya lagi.
HW sempat menanyakan identitas pria tambun itu, namun tak dijawabnya. HW yang memang tak mau mencari ribut, langsung mematikan rekaman video handphonennya. Setelah rekaman video dimatikan, preman itu langsung mengatakan ucapan bernada ancaman kepada HW.
"Di sini banyak tukang, dikasih uang Rp500 ribu mau mecahkan kepala orang," ucap pria tersebut kepada HW.
Mendengar ucapan bernada ancaman dari pria itu, HW langsung menghidupkan lagi rekaman video di handphonennya. Rekaman itu untuk memastikan ucapan pria tambun tersebut.
Oknum preman itu menyangkal ucapan bernada ancaman yang baru dilontarkannya kepada HW.
Berulang kali ditanya perihal itu, berulangkali pula dibantahnya. "Mana ada aku ngomong kayak gitu," sangkal pria tambun yang terus memegang handphone di tangan kirinya itu kembali ditirukan HW.
Tak lama, datang salah seorang pekerja proyek mencoba menghalang-halangi HW untuk memvideokan oknum preman tersebut. Lagi-lagi, pria berbadan tambun itu kembali mendatangi HW dan mengusirnya dengan cara tidak sopan.
"Didorong-dorongnya aku supaya pergi dari proyek itu. Berarti ada apa-apanya proyek itu. Masa' cuma mau videokan pengerjaan proyek itu saja kok dilarang. Ada yang gak betul itu kayaknya," kata HW. (red)
Komentar