Pendidikan Sumut Diduga Diambang Kehancuran : Mahasiswa Ricuh Desak Gubsu Copot Kadisdik Alexsander Sinulingga

RUBIS.ID, MEDAN - Koalisi Aksi Mahasiswa USU UNIMED UINSU (KAMUUU) Desak Gubernur Sumut Boby Nasution Copot Kadisdik Alexsander Sinulingga di kantor Gubernur Sumut dan Kejatisu Pada Kamis (24/4/2025)
Presiden Mahasiswa Koalisi Aksi Mahasiswa USU UNIMED UINSU Rahmad Situmorang Dalam Aksinya yang dilakukan di Kantor Gubernur Sumut dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Menyampaikan Pendidikan adalah unsur terpenting dari kemajuan suatu daerah pendidikan juga menjadi tonggak utama keberlanjutan suatu daeah, tidak ada suatu daerah pun yang maju tanpa pendidikan yang baik, pendidikan yang baik tidak akan bisa diraih tanpa kebijakan kebijakan yang tepat, dan kebijakan yang tepat tidak akan tericipta jika pemimpin instansi pendidikan (dalam hal ini dinas pendidikan) bukan berlatar belakang dari pendidik tenaga keguruan.
Menurut Rahmad Selaku Presiden Mahasiswa Kadis pendidikan yang bukan berlatar belakang dari pendidik tidak akan bisa membuat kebijakan yang tepat kareana beliau tidak akan tahu hambatan hambatan apa saja yang terjadi di pendidikan di provinsi Sumatera Utara. Dinas pendidikan seyogyanya dipimpin oleh seorang yang berlatar belakanng pendidik tenaga keguruan, harapan nya agar kebijakan yang dibuat akan relevan dengan kondisi pendidikan yang terjadi di provinsi Sumatera Utara.
Dalam Orasinya Dengan lantang Rahmad Situmorang tegaskan Alexander Sinulingga yang pernah menjabat sebagai Kadis PEKIMCIKATARU kota medan pada periode 2021-2025 juga masih meninggalkan noda hitam sebelum beliau menndapatkan jabatan saat ini yaitu Kadis Pendidikan Sumatera Utara. Ketika menjabat sebagai PERKIMCIKATARU kota medan beliau mendapat atensi khusus BPK RI perwakilan Sumut, bahwa didapati sejumlah kekurangan spesifikasi dan volume pada ketiga proyek unggulan Bobby nasution ketika menjabat sebagai walikota medan periode 2021-2025. Ketidak sesuaian spesifikasi atas tiga paket pekerjaan yaitu, Revitalisasi Komples Stadion Kebun Bunga, pembangungan
Gedung Kolaborasi UMKM Square Universitas Sumateraa Utara (Plaza UMKM) dan pembangungan Medan Islamic Centere.
Dalam hasil pemeriksaan dokumen kontrak dan dokumen pendukung serta fisiknya terdapat ketidaksesuaian spesifikasi dan kekurangan volume terhadap proyek multiyear menggunakan dana APBD pemko Medan sebesar Rp2,8 Miliar lebih dan juga pemko kota Medan sepakat atas hal ini dengan pemeriksaan oleh Badan pengawas keuangan (BPK) RI perwakilan sumut.
Alexander Sinulingga juga meninggalkan tanggung jawab nya ketika menjabat sebagai kadis PERKIMCIKATARU yaitu belum rampung nya 100 persen pekerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan (LMM), meski sudah diresmikan pada 19 februari lalu, pembangunan tersebut menggunakan skema anggaran tahun jamak(multi years) dan ditarget selesai di Juni 2025 ini selain pekerjaan yang belum rampung, revitalisasi Lapangan Merdeka Medan menyisakan banyak problamatika, seperti upah pekerja yang belum dibayarkan pihak subkontraktor untuk pembangunan escalator, lift, dan air conditioner (AC). Tanpa memperdulikan noda hitam yang di tinggalkan Alexander Sinulingga, beliau malah melenggang duduk mejadi Kadis Pendidikan Sumatera Utara.
Ini harusnya menjadi pertimbangan serius Gubernur Sumatera Utara dalam pengangkatan Alexander Sinulingga sebagai Kadisdik Sumut, Ini tidak boleh dibiarkan berlarut larut ketus Rahmad Situmorang,
Pendidikan di Sumatera Utara bukan ajang untuk coba coba, kadis pendidikan harus diemban oleh orang yang benar benar paham bagaimana kondisi pendidikan di Sumatera Utara.
Koalisi Aksi Mahasiswa USU UNIMED UINSU (KAMMU) menduga adanya praktik cawe cawe dalam pengangkatan Alexander Sinulingga sebagai Kadis Pendidikan Sumatera Utara, karena pengangkatan tidak berdasarkan kompetensi secara disiplin ilmu dan basic pengalaman, tidak the right men the right place.
Dalam Orasinya Rahmad Situmorang Selaku Presiden Mahasiswa Juga Menambahkan Permasalahan yang ada di pendidikan Sumatera Utara yaitu Biaya keberangkatan dan akomodasi Kegiatan Dengan Kacabdis Wilayah I Yafizham Parinduri di sana diduga hasil dari gratifikasi dari salah penerbit buku langganan. Sesuai Informasi yang beredar di media kepada Sekolah SMAN 1 Sunggal (Asron Batubara) Diduga Melakukan Upaya Penyuapan agar beritanya di poles, Dugaan Upaya penyuapan ini sangat lah mencoreng nama dinas pendidikan terkhususnya SMA 1 sunggal.
Selain Itu Ada Juga Dugaan Korupsi DAK 2024 Sebesar 176 Miliar namu sampai saat ini belum ada kejelasan kelanjutan proses hukum. KPK Telah Mengamankan TSR Namun Sampai saat ini Kabid SMK (S) dan Bendahara Pembantu AH Masih Belum di tersangkakan dan Diduga Kuat kabid SMA (MBH) yang mengatur Semua Proyek di Disdik Sumut KPK dimita Untuk Segera Menagkap mereka dan Pemborong karna telah Merugikan Negara.
Operasi Tangkap Tanggan yang di lakukan oleh satgas KPK yang salah satu sasaranya oknum polisi membuat kuat duggan APH Seperti Polisi dan Kejaksaan ikut Serta untuk mengamankan Dugaan Korupsi DAK di Disdik Sumut dan diduga juga Semua Dugaan Korupsi di tubuh Disdik Sumut Di Beckap Oleh APH Makanya Sampai Saat ini Haris Lubis Masih Hidup Tenang Senang.
Maka dari Itu Koalisi Aksi Mahasiswa USU UNIMED UINSU (KAMUUU) Menyampaikan Beberapa Tuntunan :
1. Meminta Kepada Bapak Gebernur Sumut Untuk Mencopot Kadisdik Sumut Alexander Sinulinga karna bukan berasal dari lembaga pendidikan tenaga keguruan dan menggantikan yang lebih memiliki kompentensi dan lebih berpengalaman di bidang pendidikan.
2.Memint Kejatisu untuk Memanggil dan Memeriksa Kacapdis Wilayah I Yafizham Parinduri dan Asron Batubara Kasek Sunggal Karna Diduga Gratifikasi dan Upaya Penyuapan Wartawan.
3.Meminta kejatisut untuk memanggil dan memeriksa kabid SMA dan SMK Beserta Mantan Kadisdik Sumut Diduga Korupsi DANA DAK 176 miliar.(*)
Komentar