PGN Serahkan 50 Gerobak Sampah dan Satu Unit Insinerator untuk Dukung Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Ket: Manajemen PGN menyerahkan bantuan 50 gerobak sampah dan satu unit insinerator kepada Pemkot Yogyakarta untuk mendukung gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS).(Dok.PGN/ist)

RUBIS.ID, YOGYAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui program tanggung jawab sosial (CSR). Pada Sabtu, 4 Oktober 2025, PGN menyerahkan bantuan berupa 50 gerobak sampah dan satu unit insinerator kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.

Bantuan ini merupakan langkah konkret PGN dalam mendukung pengelolaan sampah perkotaan yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, keterlibatan sektor swasta seperti PGN sangat penting dalam mempercepat upaya pemerintah menata sistem pengelolaan sampah, terutama di tingkat masyarakat.

“Keterlibatan perusahaan dalam urusan lingkungan adalah langkah penting. Kami menyambut baik dukungan PGN yang berpartisipasi aktif menjaga kebersihan lingkungan di Kota Yogyakarta. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi pemerintah dan warga dalam mempercepat pengelolaan sampah di permukiman,” ujar Hasto.

Ia menambahkan, bantuan ini sejalan dengan program unggulan MAS JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah) yang tengah digencarkan Pemkot Yogyakarta. Program tersebut bertujuan mendorong masyarakat untuk mengelola sampah dari sumbernya, yakni rumah tangga.

“Program MAS JOS merupakan komitmen bersama dalam memperkuat kesadaran masyarakat untuk mengurangi volume sampah dan mengelolanya secara mandiri serta berkelanjutan,” kata Hasto.

Diketahui, volume sampah harian di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 300 ton per hari, di mana 60 persen atau sekitar 180 ton di antaranya merupakan sampah organik yang sebagian besar berasal dari rumah tangga. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk korporasi seperti PGN, pengelolaan sampah berbasis masyarakat diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA).

Dorong Kesadaran dan Solusi Lingkungan

Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), Santiaji Gunawan, mewakili Manajemen PGN, mengatakan pihaknya berupaya menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat tidak hanya lewat penyediaan energi bersih, tetapi juga melalui program yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Kami percaya pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Melalui bantuan ini, kami ingin mendorong kebersihan lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri,” ujar Santiaji.

Ia menjelaskan, setiap gerobak sampah yang disalurkan telah dilengkapi ember pengumpulan awal agar warga dapat memilah dan menampung sampah rumah tangga sebelum dikumpulkan ke gerobak. Selain itu, satu unit insinerator juga diberikan untuk mengurangi volume limbah residu yang tidak bisa didaur ulang. Insinerator tersebut memiliki kapasitas pembakaran 1–3 ton per hari dan dirancang agar efisien serta ramah lingkungan.

Dorong Pemanfaatan Energi Bersih

Santiaji menambahkan, komitmen PGN terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui pengembangan jaringan gas bumi (jargas) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Untuk menghadirkan Kota Jogja yang lebih hijau, PGN terus mendorong pemanfaatan energi bersih melalui pengembangan jaringan gas bumi. Kami ingin menjadi bagian dari solusi energi yang selaras dengan upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan bersih dan berkelanjutan,” jelasnya.

PGN sebelumnya telah membangun jaringan gas di Kabupaten Sleman yang dirancang melayani hingga 12.900 pelanggan dari berbagai segmen, mulai dari rumah tangga hingga sektor komersial seperti hotel, usaha kuliner, dan rumah sakit.

“Dengan pemanfaatan gas bumi, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi efisien dan ekonomis, tetapi juga ikut berkontribusi menurunkan emisi dan menjaga kualitas udara. Inilah sinergi nyata antara sektor energi dan lingkungan untuk menciptakan kota hijau berkelanjutan,” tutup Santiaji.(*)

Komentar

Loading...