Cabai Merah di Pasar Petisah Turun, Pengamat: Dampak Intervensi Masih Terbatas
Ket: Seorang pedagang menata cabai merah di Pasar Petisah, Medan. Harga cabai merah turun di kisaran Rp60–75 ribu per kilogram.(DokTim/ ist)
RUBIS.ID, MEDAN – Harga cabai merah di sejumlah pasar di Sumatera Utara mengalami penurunan cukup signifikan jelang akhir pekan. Dari hasil pemantauan langsung di lapangan, harga cabai merah pada Sabtu (25/10) ditransaksikan di kisaran Rp60–75 ribu per kilogram, lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang berada pada kisaran Rp70–75 ribu per kilogram.
Pengamat ekonomi sekaligus Ketua Tim Bahan Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa harga cabai merah dengan kualitas rendah bahkan ada yang dijual hingga Rp28 ribu per kilogram.
“Penurunan harga juga terjadi di Pasar Petisah, salah satunya karena adanya intervensi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) yang menjual cabai merah dengan harga Rp35 ribu per kilogram,” ujar Gunawan kepada wartawan, Minggu (26/10).
Namun, menurutnya, intervensi tersebut belum memberikan dampak signifikan terhadap harga di pasar. “Hari Minggu ini, harga cabai merah masih bergerak di kisaran Rp65–75 ribu per kilogram. Kemungkinan jumlah cabai yang digunakan untuk intervensi tidak terlalu besar, sehingga dampaknya belum merata,” ungkapnya.
Gunawan menilai bahwa tren harga cabai merah memang sedang menurun, namun masih sulit untuk mencapai level Rp30–33 ribu per kilogram pada November mendatang. Ia juga menyoroti ketergantungan Sumut terhadap pasokan cabai merah dari luar daerah.
“Ketergantungan ini membuat harga cabai di Sumut cenderung berfluktuasi tinggi. Intervensi Pemprov memang cukup efektif menekan harga sesaat, meski sempat mengalami kegagalan di awal pelaksanaannya,” katanya.
Ia mengapresiasi langkah Gubernur Sumut dalam menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi, tetapi mengingatkan agar intervensi tidak dilakukan terlalu sering.
“Intervensi jangka pendek boleh saja, tapi jangan sampai mengandalkan pasokan subsidi dari luar Sumut. Selain bisa menimbulkan keluhan pedagang, langkah ini juga tidak memberikan manfaat bagi petani lokal,” tegas Gunawan.
Sebagai solusi jangka panjang, Gunawan menyarankan Pemprov Sumut melakukan pemetaan pasokan dan memperkuat sistem pengendalian stok. “Perlu ada pendekatan berbasis proyeksi supply dan fasilitas cold storage agar cabai tetap segar. Dengan begitu, Sumut bisa lebih kuat dalam mengendalikan inflasi di masa depan,” pungkasnya.(*)