ACSB Regional Sumut Berharap Masyarakat, Pengurus dan Pemerintah Kembangkan Budidaya Kelor

RUBIS.ID,MEDAN- Asia Council for Small Business (ACSB) Regional Sumatera Utara (Sumut) berharap masyarakat untuk dapat melakukan budidaya tanaman kelor di halaman rumah. Mengingat betapa besar manfaat tanaman satu ini bagi kesehatan.

“ACSB Regional Sumut berharap agar budidaya tanaman kelor terus dikembangkan karena besarnya manfaat tanaman kelor bagi kesehatan dan juga salah satu mencegah stunting. Diversifikasi dan modifikasi kelor terus meningkat seiring kebutuhan masyarakat secara inovatif dan kreatif untuk mendukung percepatan penurunan stunting”, ujar Chief Executif ACSB Regional Sumut, Hj Henny Pratiwi SP MM di Medan, Rabu (7/6/2023).

"Kebetulan Dalam kepengurusan ACSB regional Sumut terdapat pelaku usaha diversifikasi olahan kelor yaitu Bu Syahrani Devi sebagai treasure dalam kepengurusan beliau juga mengatakan kelor dalam bentuk tepung kelor banyak permintaan ekspor ke Australia tapi bahan baku yang tidak mencukupi", tutur Henny.

Ia mengatakan tanaman kelor di halaman rumah tentu baik dan menguntungkan, mengingat betapa besar manfaat tanaman satu ini bagi kesehatan.

Henny mengatakan Kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman dari suku Moringaceae yang digelari WHO sebagai miracle tree. Daun kelor yang dapat dibuat sayur atau diolah menjadi bahan makanan lain seperti puding kelor hingga kripik kelor ternyata mengandung vitamin antioksidan tinggi. Kelor mengandung kalium dan potassium yang lebih tinggi dari pisang. Juga memiliki kalsium yang lebih tinggi dari susu. Sementara kandungan vitamin C daun kalor dinilai tak tertandingi yakni mengandung 40 antioksidan.

“Wajar saja bila sayur kelor saat ini sedang diburu untuk dikomsumsi. Budidaya kelor pun mulai dikembangkan untuk memenuhi permintaan daun kelor yang meningkat. Pohon kelor sebetulnya dapat tumbuh dimana saja. Tetapi tidak selalu mudah untuk menanamnya dan merawatnya karena berada diiklim yang tidak cocok, pohon kelor dapat mati”,tutur Henny.

Henny menjelaskan ada dua cara menanam kelor yang biasa dilakukan. Pertama dengan cara menanam kelor dari batangnya dan menanam kelor dari bijinya. Menanam kelor dari biji memiliki kelebihan seperti lebih produktif, tahan penyakit dan tahan lama hingga 50 tahunan. Sedangkan, penanaman dengan batang hanya bisa bertahan paling lama 30 tahun sampai 40 tahun dan rentan penyakit.Hanya saja, menanam dengan batang punya kelebihan tersendiri yakni lebih cepat dipanen. Kalau tanam dengan batang bisa dipanen dalam 9 bulan bahkan lebih cepat lagi. Sedangkan menanam dengan bibit biji kelor baru bisa dipanen setelah 1 tahun.

“Kelor merupakan tanaman yang memiliki berbagai manfaat di bidang kesehatan, mulai daun, kulit batang, buah, dan bijinya. Tanaman ini bisa tumbuh hingga tinggi 7 meter (m)-12 m. Batangnya berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, dan permukaannya kasar.”tutur dosen Fakultas Pertanian UISU ini.

Henny menambahkan tanaman kelor banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang. Manfaatnya yang banyak bagi kesehatan dan membuat masyarakat yang melirik ada membudidayakan tanaman ini. Kelor sangat dikenal dengan ketahanannya terhadap kekeringan dan penyakit. Kelor tumbuh dengan cepat dan mudah untuk diolah. Daun Kelor, segar atau diolah menjadi serbuk kering, dapat digunakan sebagai bahan makanan sehari-hari dalam banyak cara: seperti dalam makanan siap saji, jus, roti, pasta, mie, bumbu,coklat.cookies.teh.sup instan, dan lainnya. Makanan ini dapat digunakan dalam rumah tangga, sekolah kafetaria, apotik, bangsal bersalin, pusat rehabilitasi gizi, serta restoran dan supermarket.

ACSB regional Sumut akan memberikan panduan budidaya diperuntukkan bagi masyarakat maupun para petani kelor yang bermaksud mengusahakan tanaman kelor sebagai komoditas agribisnis untuk proses budidaya dan pengolahannya, dan menghasilkan panen yang dapat memenuhi standar kandungan nutrisi. Tanaman Kelor adalah sumber nutrisi yang luar biasa di negara-negara berkembang. Selain itu, daun kelor yang disajikan dalam berbagai olahan makanan dan minuman, merupakan sumber pendapatan dan lapangan kerja yang menjanjikan.

“Budidaya tanaman kelor sangat mudah karena pertumbuhannya cepat. Untuk memanennya, dua sampai tiga bulan daun kelor sudah bisa dipanen. Semakin sering dipanen maka akan cepat tumbuh kembali. Budidaya tanaman kelor ini, juga mendukung program Pemerintah Provinsi Sumut dalam upaya penurunan angka stunting. Karena manfaat daun kelor juga bisa untuk mencegah stunting. Daun kelor juga bisa mengatasi permasalahan stunting yang diderita oleh balita. Sebab daun kelor dipercaya memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan gizi balita agar terhindar dari masalah stunting”. pungkas Henny.

Kepengurusan ACSB Regional Sumut telah dikukuhkan oleh Presiden ACSB Indonesia, Mufid Wahyudi di Pendopo rumah dinas Walikota Batu Malang, Jawa Timur pada Sabtu tanggal 13 mei 2023.yang dirangkai dengan kegiatan seminar nasional dan rakernas selama dua hari. (*)

Komentar

Loading...