Kampus STIE Muhammadiyah Asahan (STIEMA) Kisaran, Targetkan Lulusan Siap Kerja dan Berwirausaha

RUBIS.ID, ASAHAN - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Asahan (STIEMA), memfasilitasi mahasiswa dengan kegiatan kewirausahaan, dengan tajuk “Melestarikan Produk Kearifan Lokal di Era 5.0 Demi Kemajuan Ekonomi Daerah”. Kegiatan ini juga upaya STIEMA untuk memberikan bekal bagi lulusan yang siap kerja atau berwirausaha. Melalui kegiatan kewirausahaan, mahasiswa diharapkan akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kewirausahaan, soft skills dan kemampuan manajerial, serta mendorong peningkatan pengalaman wirausaha mahasiswa dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa yang dapat diakui di dunia pekerjaan.

“Kegiatan Kewirausahaan STIEMA ini, dilakukan selama 2 hari. Selain mahasiswa yang hadir, seminar kewirausahaan juga diikuti oleh siswa/i SMK dan SMA di kabupaten asahan”, ujar Dimas Irwandi, mahasiswa semester 4 pada program studi manajemen STIEMA yang bertindak sebagai ketua panitia.

Ia juga menjelaskan, di hari pertama yaitu sabtu (10 Juni 2023), peserta mengikuti kegiatan seminar kewirausahaan dari 2 narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Selain itu, untuk menjangkau jumlah peserta yang ikut, kegiatan seminar dilaksanakan secara off line dan online.

Nofrida Lasmaria Sitorus, S.STP, M.AP sebagai kepala bidang usaha mikro dari Dinas Koperasi dan Perindustrian Kabupaten Asahan, merupakan pembicara yang dihadirkan dari unsur pemerintah kabupaten Asahan. Membahas strategi dan peran pemerintah khususnya kabupaten Asahan dalam pemberdayaan dan memajukan UMKM di Asahan.

Hadir juga, Drs H. Irsan Kumala, MBA selaku praktisi dan pelaku di industri UMKM yang tentunya sudah sangat berpengalaman di bidang pengembangan UMKM. Sekaligus beliau sebagai ketua Majelis Ekonomi PDM Asahan. Bertindak sebagai pembicara kedua. Memberikan berbagai pandangan terkait, proses dan usaha apa untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Mulai dari menentukan goal dan pembentukan karakter seorang pengusaha.

“Para mahasiswa sudah seharusnya dilatih untuk berpikir kritis untuk mengembangkan ide wirausaha, bekerja sama, dan berani mengambil keputusan dalam berproses berwirausaha. Mahasiswa juga harus produktif, bisa menghasilkan produk yang bermanfaat, yang dapat mendukung kegiatan ekonomi di Asahan”, ujar Drs. M.Akhyar, MA. selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan.Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) kabupaten Asahan, Mukhtar, S.pd yang pada kesempatan ini juga hadir.

Ia mengatakan “BPH sangat senang, STIEMA menggagas kegiatan Kewirausahan seperti saat ini. Harapan kedepannya STIE dengan program studi ekonomoninya dapat menjadi perguruan tinggi muhammdiyah yang bisa bersinergi dengan dinas terkait / pemerintah dan swasta untuk mendukung perekonomian di kabupaten Asahan ini”.

Sedangkan untuk hari kedua, yang dilaksanakan di hari Minggu (11 Juni 2023) pagi, kegiatan dimulai di jam 07.30 wib di halaman parkir kampus STIEMA, dengan senam pagi (aerobic), dilanjutkan dengan bazar UMKM dengan mengangkat ciri khas produk lokal. Untuk memeriahkan acara kegiatan bazar, panitia juga mengadakan sejumlah permainan (games competition) yang bersifat tradisional, selain sejumlah hadiah doorprize juga dibagikan.

“Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada pasal 13 ayat (5) menyebutkan bahwa salah satu bentuk pembelajaran kepada mahasiswa salah satunya melalui Wirausaha. Kegiatan wirausaha merupakan salah satu kegiatan yang terdapat di Program Merdeka Belajar. Ini lah yang kami coba jalankan bersama para dosen, khususnya di program studi manajemen,” ungkap Danil Syahputra, selaku ketua STIE Muhammadiyah Asahan yang dikonfirmasi di tempat yang terpisah.

Tentunya kegiatan yang dilaksanakan oleh program studi manajemen STIEMA adalah untuk mendorong dan memfasilitasi pengembangan minat wirausaha mahasiswa. Melalui kegiatan Kewirahusahaan ini dapat memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih awal. Kemudian Mahasiswa dapat mulai melakukan perencanaan setelah lulus nanti. Mahasiwa tidak lagi hanya fokus pada mencari pekerjaan, namun permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.(IL/rel)

Komentar

Loading...