Maraknya Aksi Begal di Sumut Bukan Hanya Perburuk Citra, Namun Juga Pelaku UMKM

RUBIS.ID, MEDAN - Penagamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, secara pribadi, saya memang belum melakukan kajian secara khusus terkait dengan maraknya begal belakangan ini. Peningkatan kriminalitasnya juga baru terjadi belakangan ini. Akan tetapi, pada dasarnya disaat kondisi ekonomi mengalami tekanan, masyarakat mengalami gangguan daya beli dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Maka potensi peningkatan angka kriminalitas bisa saja terjadi, ungkapnya, Jumat (14/7/2023) siang.
Akan tetapi, apakah kondisi ekonomi sekarang ini memang sudah bisa dikatakan dalam situasi yang sulit?. Maka kalau mengacu kepada data pertumbuhan ekonomi Sumut, saya menilai Sumut masih tumbuh meskipun terpantau tengah mengalami perlambatan. Diperkirakan 3.2 persen hingga 4 persen di tahun 2023 ini. Melemah dari kinerja tahun 2022 yang tumbuh 4.7 persen. Akan tetapi dampak dari kenaikan laju tekanan inflasi di tahun lalu itu memang masih sangat dirasakan sampai saat ini, tambahnya.
Sehingga, lanjut Gunawan kalau mengacu kepada data pertumbuhan, tentunya Sumut pada dasarnya belum memasuki masa resesi atau bahkan krisis ekonomi. Apalagi jika dipersamakan dengan tahun 97/98. Tetapi memang tidak bisa dielakkan kalau saat ini banyak karyawan yang dirumahkan dengan beragam alasan. Ada penurunan harga komoditas unggulan di wilayah Sumut, ucapnya.
Ditambahkannya, akan tetapi bukan berarti situasi ekonomi tersebut bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan tindakan kriminal seperti begal, pencurian atau bentuk kriminalitas lainnya. Maraknya tindakan kriminal belakangan ini tentunya mengganggu aktifitas ekonomi. Pelaku UMKM itu banyak beraktifitas atau berproduksi di malam hari.
"Di pasar induk pedagang justru beraktifitas setelah magrib hingga menjelang subuh, di pasar tradisional lainnya dimulai pada jam 3 pagi hingga tengah hari. Dan banyak pelaku UMKM lainnya yang juga melakukan aktifitas di malam hari. Aksi begal atau bentuk kriminalitas lainnya jangan sampai menekan gerak ekonomi masyarakat", katanya.
Yang penting itu aparat kepolisian bisa memberikan rasa aman dengan melakukan pengawasan ekstra pada masyarakat. Dan bentuk kriminalitas sekecil apapun harus dihindari, diiringi dengan kebijakan pemerintah dalam memastikan bahwa masyarakat kita tetap mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Dan bagi pelaku criminal, tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan tersebut. Yang ada justru kian mengganggu aktifitas ekonomi secara keseluruhan, pungkas Gunawan.(Jae)
Komentar