Sepenggal Cerita di Tengah Laga Vietnam Kontra Indonesia, Teriakan Gol Membahana Pecah Keheningan Malam

MALAM mulai menunjukkan tandanya. Cahaya rembulan kian meredup. Udara dingin pun mulai menyelimuti.
Tapi semangat untuk mendukung Timnas Indonesia tak pernah luntur.

Tim redaksi Medansport.id, Rubis.id, Gimic.id dan juga kru Mawaddah Grup tampak antusias mempersiapkan layar besar dengan menggunakan projector.

Momen penting yang hanya bisa disaksikan setiap empat tahun sekali itu tak ingin terlewatkan begitu saja.

Semua mata tertuju ke layar besar yang menyajikan tim kesayangannya bertanding melawan musuh bebuyutan Vietnam.

Tak cuma bentuk kecintaan, ada rasa nasionalis tinggi yang ditunjukkan Jumat (19/1/2024) malam itu.

Semua memiliki keinginan yang sama, melihat Asnawi Mangkualam dkk beraksi di atas lapangan hijau.

Celoteh dan ocehan bak komentator kondang dari para penonton terus menggema dan menjelma menjadi kidung pengantar malam.

Hingga akhirnya semua terperangah nyaris tak percaya saat Timnas Indonesia mendapatkan hadiah penalti pada menit 41'.
Drama itu terjadi setelah Rafael Struick ditarik oleh Nguyen Tanh Binh.

Asnawi Mangkualam yang dipercaya menjadi algojo berhasil mengeksekusi tendangan 12 pas dengan baik.

Serentak teriakan Gooooooool membahana memecah keheningan malam. Semua serempak merayakannya dengan suka cita.

Hasil itu belum membuat tenang. Jantung terus berdetak mengeluarkan irama tak beraturan.

Seri akan membuat langkah Indonesia makin berat. Apalagi kalah, peluang lolos babak 16 besar akan sirna.

Mimik wajah ketat mulai terlihat di pertengahan jalannya laga. Ketegangan semakin terasa saat menyisakan 10 menit di waktu normal.

Hembusan nafas terbuang boros tanpa filter saat pemain kesayangannya gagal memanfatkan peluang emas.

Pun sebaliknya. Tak jarang doa-doa keramat mengalir agar para pemain Vietnam gagal menjebol gawang Ernando Ari.

Walau tegang dan panik bercampur jadi satu, kacang kulit jadi pelampiasan untuk dikunyah.

Teh manis tak mau ketinggalan sekadar mendampingi sekaligus menjadi penghangat malam menggantikan peran istri yang setia menanti di rumah.

Drama itu ternyata belum berakhir. Sang pengadil lapangan memberikan waktu tambahan hingga 10 menit.

Rasa dongkol dan jengkel mendadak sekongkol memaki wasit. Apalagi, Timnas Garuda masih dalam posisi leading.

Vietnam terus menggempur demi menyamakan kedudukan agar tak menjadi tim pertama yang tersingkir.

Usaha Vietnam justru dibayar mahal setelah salah satu pemainnya terkena kartu merah. Penonton sepakat, itu adalah keputusan tepat.

Maklum, Timnas Indonesia sedang mimpin.

Hingga akhirnya semua menikmati klimaks dari ketegangan selama 2X45 menit waktu normal plus 10 menit tambahan.

Wasit meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Nafas dihembuskan kembali secara serempak.

Sesaat asa Indonesia masih terjaga menatap 16 besar sekaligus membungkam kesombongan Vietnam yang sempat sesumbar mengklaim Indonesia menjadi tim pertama yang tersingkir di ajang Piala Asia Qatar 2023.

Harapan itu kini tersisa di laga akhir saat bersua Jepang. Salah satu raksasa Asia itu tentu menjadi tembok penghalang yang cukup keras.

Namun kalah belum kiamat. Ada 4 slot posisi 3 terbaik. Semoga, anak asuh Shin Tae-yong bisa mengamankan salah satu kuncinya. Bravo Indonesia, teruslah semangat Garudaku. ( Kesuma Ramadhan)

Komentar

Loading...