Guru Honor Tak Lulus PPPK Demo Didepan Pintu Masuk Polda Sumut
RUBIS.ID, LANGKAT - Puluhan guru honorer yang dinyatakan tidak lulus seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Langkat, berunjukrasa di depan pintu masuk Polda Sumut, Rabu (24/01/2024).
Para pengunjuk rasa terlihat kompak mengenakan pakaian berwarna hitam saat aksinya, mereka yang didominasi emak-emak berorasi sambil menangis menyampaikan keluhannya.
Siti Faradila salah seorang demonstran mengatakan kami datang ke Polda Sumut untuk mendesak agar Polisi mengusut dugaan kecurangan dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Langkat.
Kami datang untuk melaporkan adanya dugaan malpraktek dalam penilaian SKTT dan ada kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak seperti kepala dinas kepala BKD, kepala sekolah dan diduga Plt Kabupaten Langkat melakukan tindakan kezaliman.
Ada guru honorer siluman yang tidak pernah mengajar sama sekali, dia bukan seorang guru dan tidak pernah mengajar di sekolah itu tapi lulus seleksi PPPK, ada juga dugaan peserta seleksi yang menyogok sebesar
Rp.40 hingga Rp.80 juta agar lulus.
Para guru honorer yang berunjukrasa ini kebanyakan telah mengabdi hingga 17 tahun, namun saat seleksi mereka dinyatakan tidak lulus, hanya karena adanya ujian tambahan yakni Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) di penghujung pengumuman.
Padahal sebelumnya SKTT sempat dinyatakan tidak akan ada, dan yang bisa ikut seleksi guru yang telah mengabdi selama tiga tahun.
Penilaian SKTT inilah yang dianggap tidak transparan dan diduga masuknya guru siluman dengan cara membayar.
Seperti saya sudah 17 tahun karena adanya nilai SKTT tadi ini yang sudah lama mengabdi tidak lulus.
Setelah berunjuk rasa, para guru honorer yang dinyatakan tidak lulus membuat laporan secara resmi ke SPKT Polda Sumut.(HND)
Komentar