Akibat Cuaca Buruk, Harga Kebutuhan Pangan Sulit Turun di Awal Bulan Mei

Fresh produce at a local Indonesian market

RUBIS.ID, MEDAN - Harga cabai merah pada perdagangan awal pekan ini masi ditransaksikan dalam rentang 40 hingga 48 ribu per Kg untuk kota medan, deli serdang dan sekitarnya, dengan rentang angka yang paling sering ditransaksikan dikisaran 45 hingga 48 ribu. Potensi harga cabai merah turun dibawah 40 ribu tetap terbuka seiring dengan meningkatnya stok atau supply di bulan Mei ini. Demikian dikatakan Gunawan Benjamin selaku Ketua Bahan Pangan Sumatera Utara kepada tim redaksi rubis.id, Senin (06/05).

Selain itu, terang Gunawan, Bawang merah juga mengalami penurunan sekitar 3.000 rupiah per Kg di awal pekan. Meskipun tetap diperjual-belikan dengan angka yang mahal dalam rentang 45 hingga 50 ribu per Kg. Selanjutnya bawang putih juga sedikit mengalami penurunan sekitar 2.000 per Kg, dalam rentang 35 hingga 40 ribu per Kg nya. Hanya cabai rawit yang terpantau harganya berada dalam angka ideal di kisaran 28 hingga 33 ribu per Kg.

Dan beberapa jenis sayur-sayuran seperti kol dan tomat juga mengalami kenaikan. Kol dan tomat ditransaksikan dikisaran harga 10 ribu dan 16 ribu per Kg nya. Harga beras eceran yang sejauh ini terpantau masih bergerak turun dalam rentang 500 hingga 1000 per Kg nya. Seiring dengan penurunan harga gabah dan musim panen di tanah air.

Disamping itu, dari sejumlah kebutuhan tanaman pangan hortikultura tersebut, cuaca (kemarau) telah membuat beberapa komoditas tanaman sulit untuk turun harga. Meskipun harga potensialnya berada jauh dibawah harga pasar saat ini. Seperti yang terlihat di sejumlah petani cabai dimana produksinya turun 15% hingga 25% di musim panen april dan mei.

"Saya menilai semakin banyak petani yang mengalami penurunan produksi dengan angka yang lebih dari 15 % di bulan Mei ini. Situasi ini sangat menyulitkan konsumen karena harga yang seharusnya bisa lebih bersahabat seandainya cuaca mendukung. Dan hal yang sama juga terjadi pada sejumlah komoditas pangan hortikultura lainnya,"kata Gunawan.

Selain itu, lqnjut Gunawan, cuaca juga bisa mendorong kenaikan pada kebutuhan daging ayam dan telur ayam. Hanya saja kekuatiran terjadi penurunan pada bulan ini masih akan diimbangi dengan potensi penurunan konsumsi setelah lebaran. Dan potensi penurunannya juga tidak besar, sekitar 3% sampai 5% disaat cuaca panas seperti saat ini.(IL)

Komentar

Loading...