Bank Mandiri Dorong Pelestarian Budaya dan Digitalisasi UMKM di Huta Siallagan

RUBIS.ID, SAMOSIR - Bank Mandiri berkomitmen mendorong pelestarian budaya lokal sekaligus mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya di Huta Siallagan, cagar budaya suku Batak Toba yang menjadi magnet pariwisata di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.
Sebagai kawasan yang penuh dengar nilai-nilai tradisi dan sejarah, Huta Siallagan kini bertransformasi menjadi destinasi pariwisata modern lewat kolaborasi masyarakat bersama Bank Mandiri.
Deputi RCEO Bank Mandiri Region 1 Sumatera I Syafrin Aminullah T menyampaikan, upaya ini tidak hanya fokus pada aspek pelestarian budaya tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. "Kami ingin memastikan tradisi lokal yang kaya ini dapat terus diwariskan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi ang signifikan bagi masyarakat setempat melalui
digitalisasi," ujar Syafrin di Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (16/11/2024).
Lebih lanjut, penerapan digitalisasi di Huta Siallagan diawali dengan sistem pengelolaan tiket masuk yang kini sepenuhnya mengadopsi pembayaran non-tunai melalui QRIS, kartu debit, dan kartu kredit. inovasi ini mempermudah proses transaksi sekaligus menghadirkan transparansi yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan di kawasan Huta Siallagan.
Selain itu, tercatat sebanyak 61 pelaku usaha mikro yang bergerak di sektor kerajinan, suvenir, dan kain Ulos di Huta Siallagan telah memperoleh pelatihan serta pembinaan dari Bank Mandiri. Khususnya mengenai produk dan layanan keuangan digital seperti QRIS, rekening penampung hingga sarana dan prasarana usaha.
"Edukasi penggunaan aplikasi digital juga dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan para pelaku usaha dapat mengoptimalkan layanan ini. Hasilnya, omset pelaku usaha mikro di kawasan ini meningkat hingga empat kali lipat," ungkapnya.
Selain QRIS, Bank Mandiri juga menyediakan mesin EDC bagi pedagang dengan volume transaksi tinggi. Inisiatif ini membuat pelaku usaha semakin aktif menggunakan rekeningnya, membuka peluang mereka untuk mendapatkan aksės Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Adapun saat ini, lebih dari Rp 3,5 miliar telah disalurkan kepada 18 pelaku usaha di kawasan Huta Siallagan. Transformasi digital tersebut turut mengakselerasi potensi ekonomi lokal, serta memberikan nilai tambah pada kawasan Huta Siallagan sebagal destinasi wisata modern.
"Dengan lebih dari 1.400 pengguna aplikasi Livin' by Mandiri di Pulau Samosir, digitalisasi ini menunjukkan transformasi digital dapat diterapkan tanpa mengabaikan pelestarian budaya lokal," pungkas Syafrin. (IL)
Komentar