Hebonya FEKDI Dan KKI 2024, Ada 1000 Lebih UMKM Kumpul

RUBIS.ID, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menggelar acara Karya Kreatif Indonesia atau KKI, dengan menghadirkan 1.000 lebih UMKM binaannya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, KKI tahun ini berkolaborasi dengan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) guna mendukung pengembangan UMKM agar naik kelas, go digital, dan go global.

Setiap stan menampilkan wastra maupun kriya khas daerah seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Lampung, hingga Papua. Terlihat pengunjung lokal maupun mancanegara berkerumun di beberapa stan, mengagumi hasil tenun buatan tangan para pengrajin.

Para peserta pameran merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM binaan Bank Indonesia. Tahun ini mereka kembali berkesempatan mengenalkan produk-produk berkualitas melalui pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) selama empat hari, 1-4 Agustus 2024.

Secara garis besar KKI adalah ajang promosi bagi UMKM binaan Bank Indonesia melalui sejumlah kegiatan. Selain memamerkan produk unggulan juga terdapat beragam aktivasi seperti temu bisnis, gelar wicara (talkshow), webinar digitalisasi dan ekspor UMKM.

Perhatian besar Bank Indonesia kepada UMKM lantaran bank sentral ini berupaya melaksanakan mandatnya sebagai penjaga stabilitas nilai rupiah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kalau kita lihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang di 2024, sekitar 56 persen di-support oleh UMKM. Apalagi penyerapan tenaga kerjanya 97 persen itu di sektor UMKM. Saat pandemi ketika usaha yang besar-besar agak goyang, yang tetap bertahan juga UMKM,” ujar Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Anastuty K.

Istimewanya untuk tahun ini, KKI 2024 berkolaborasi dengan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI). Stan perusahaan teknologi finansial maupun lembaga pembiayaan menambah komplet gelaran tahun ini.

Nita menuturkan, gelaran bersama ini sesuai dengan tema pameran “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”.

UMKM memang kita fokuskan bisa memanfaatkan inovasi-inovasi keuangan digital. Mereka yang nantinya paling banyak menggunakan sistem pembayaran digital seperti itu. Jadi itulah penyebab tahun ini kita gabung KKI dan FEKDI,” ujarnya.

Keuntungan lainnya, pelaku UMKM juga semakin mudah bertemu langsung dengan pengusaha jasa pembiayaan. Bantuan pembiayaan diharapkan mampu mengakselerasi UMKM untuk ‘naik kelas’.

Sementara itu Bank Indonesia juga punya sejumlah strategi akselerasi, dua di antaranya adalah metode pembayaran QRIS dan BI Fast.

Hadirkan 18 Produk UMKM Andalan di Sumut

“Ada 18 produk UMKM unggulan Sumut yang di bawa di acara ini. Seperti ada Ulos Sianipar, Dame Ulos dari Sibolga, ada hasil Tenun dari Toba, dan ada juga Kopi,” ungkap KPw BI Sumut, IGP Wira Kusuma saat di temui di selah acar di salah satu Both Wastra Sumut di Jakarta, Sabtu (3/8/2024) sore.

Ke 18 produk UMKM yang dihadirkan pada acara FEKDI dan KKI ini yang hadir secara offline, yakni dengan both tersedia sebanyak 8, sedangkan secara online sebanyak 10 UMKM. “Alhamdulillah pada hari kedua ini, UMKM yang kita hadirkan ini penjualannya sudah mencapai Rp 80 jutaan pada hari pertama dan belum lagi yang dari penjualan online,” tambah Wira.

Kepada sejumlah wartawan, IGP Wira Kusuma mengaku bangga dengan capaian itu. Apalagi, terang Wira, salah satu produk Wastra binaan Bank Sumut menjadi primadona karena tampil gemilang dan memepesona bagi pengunjung saat di bawa pada acara fasion show di hadapan Presiden RI kemarin. Pada saat itu karya Wastra Sumatera Utara yang diperagakan telah didisain oleh desainer ternama sehingga banyak orang terkesima. “Jadi banyak orang terkesima dengan hasil Wastra Sumut dan mereka datang pada pameran ini,” ungkap Wira.

Semoga dengan sinergi yang apik ini Bank Indonesia bisa membantu UMKM-UMKM Sumatera Utara sehingga bisa lebih tampil lagi secara Nasional dan Global,” harapnya. (Harry)

Komentar

Loading...