Sempat Viral Video Wanita Jadi Imam Sholat Pimpinan Pesantren Adakan Mediasi dan Klarifikasi

RUBIS.ID, LANGKAT - Video yang menunjukkan adanya kegiatan mirip salat namun makmum pria diimami seorang wanita viral di media sosial, peristiwa tersebut terjadi di salah satu pondok pesantren di Langkat.
Tampak dalam video yang beredar, sekelompok santri melakukan tata cara salat yang tak sesuai kaidah yang diajarkan agama Islam.
Setelah diselidiki, video viral itu terjadi di Padepokan Sendang Sejagat, Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumatera Utara.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Langkat Ishaq Ibrahim mengatakan pihaknya akan mendalami lebih jauh soal pesantren itu.
Mereka akan memastikan apakah keberadaan dan praktik pengajaran di pesantren itu sesuai dengan ajaran agama Islam atau tidak.
" Dalam upaya untuk mengungkap kebenaran, MUI Kabupaten Langkat akan bekerja dengan maksimal untuk mengevaluasi secara menyeluruh semua aspek yang terkait dengan Ponpes Al Kafiyah," jelasnya.
Kasat Intel Polres Langkat mengatakan kalau video viral tersebut sudah diklarifikasi,
" Video tersebut sudah diklarifikasi," ujar Syarif Sabtu (1/7/2023).
Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, dalam kegiatan mediasi dan klarifikasi, mengatakan permasalahan ini timbul karena terdapat tayangan sepenggal dari video tersebut.
" Kami minta maaf karena keteledoran dan keserakahan sosial media yang memotong-motong, itu bukan atas perintah saya, tapi mereka sendiri yang coba mencari uang, saya sendiri akan tetap mengajarkan dan memberikan contoh baik kepada umat," ujarnya.
" Dari awal chanel YouTube dibuat hanya untuk hiburan semata, dan tidak bermaksud menyinggung atau menistakan agama serta tidak bermaksud membuat kontroversial dalam masyarakat," jelas Karyo.
" video viral itu sebenarnya video konten berupa film pendek dengan judul, 'Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa", dengan tujuan mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus dan terpengaruh terhadap ajaran Islam yang menyimpang" tambahnya.
" Video tersebut viral karena adanya oknum yang memotong atau mengedit video dengan adegan penyimpangan yang dilakukan Ponpes Al-Khafiyah, tanpa melihat isi penuh dalam video yang sebenarnya," lanjutnya.
Alur cerita film dibuat pihak Padepokan Sendang Sejagat dengan maksud ingin membuktikan dan menyadarkan kepada pengikutnya bahwa, Ponpes Al-Khafiyah mengajarkan ajaran Islam yang menyimpang dengan cara-cara sihir atau gendam agar pengikutnya mengikuti perintah guru ponpes, menjanjikan dapat menghapus dosa pengikutnya dengan membayar uang sebesar Rp 50 juta.
Dengan adanya film tersebut, Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat ingin mengedukasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dan terjerumus kepada Ponpes yang mengatasnamakan Islam untuk meraup keuntungan pribadi.(HND)
Komentar