Harga Bawang Merah Naik Tajam, Diperkirakan Hanya Sesaat

RUBIS.ID, MEDAN – Harga bawang merah naik dan menyentuh level Rp40 ribu per Kg nya. Bahkan dalam dua hari terakhir harga bawang merah mengalami kenaikan sekitar 25%.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, kenaikan harga bawang merah sebenarnya sudah diproyeksikan sekitar satu pekan sebelumnya. Dimana harga bawang merah akan naik, seiring dengan gangguan cuaca ekstrim di wilayah penghasil bawang merah seperti di pulau Jawa.
“Ditambah lagi, jelang Idul Fitri konsumsi masyarakat mengalami kenaikan. Jadi dari sisi permintaan atau demandnya itu sendiri juga mengalami kenaikan. Namun berapa lama harga bawang merah akan bertahan di posisi saat ini? Kalau hari ini adalah titik puncak kenaikan harga bawang merah, maka dalam kurun waktu 2 atau 3 hari lagi harga bawang merah akan turun,” kata Gunawan, Selasa (2/4).
“Saya memperkirakan harga bawang merah akan mengalami penurunan di kisaran 36 hingga 38 ribu per Kg nya hingga jelang Idul Fitri,” sambung Gunawan.
Sementara itu, lanjutnya, di pekan keempat ini, bukan hanya bawang merah saja yang mengalami kenaikan. Harga cabai juga naik dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Naiknya sekitar 5 ribu per Kg. Harga cabai merah saat ini berada di kisaran 35 hingga 45 ribu per Kg nya.
“Seperti yang diproyeksikan sebelumnya, pekan ketiga memang akan ada penurunan konsumsi yang mencapai titik terendah selama ramadhan. Dan pekan keempat demand atau permintaan mengalami kenaikan. Ini menjadi salah satu alasan kenaikan harga cabai di pekan ini. Dan potensi harga cabai turun terlihat nanti setelah perayaan Idul Fitri,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah memang perlu mewaspadai kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri. Sidak pasar harus rutin dilakukan, karena ada beberapa faktor yang bisa saja memicu terjadinya kenaikan. Alur distribusi barang dan jasa harus ditelusuri, karena kenaikan sejumlah harga yang diakibatkan aksi spekulan rawan terjadi.
“Pemerintah daerah, KPPU, Bank Indonesia maupun instansi yang termasuk dalam TPID (tim pengendali inflasi daerah) untuk terus aktif berada di pasar. Jangan sampai sidak ini hanya sekedar acara seremonial untuk melihat situasi harga di pasar. Tanpa ada langkah kongkrit untuk mengeluarkan kebijakan mitigasi dari potensi kenaikan harga yang tak terduga,” tutupnya. (IL)
Komentar